Lahan sempit bukan halangan untuk bertani

|| || || Leave a comments
Sri Mulyani - Petani Kota Jakarta Selatan
Sri Mulyani, seorang petani yang tinggal di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, dilahirkan di Jakarta 16 Juli 1967. Ibu dari dua orang anak ini memiliki aktivitas usaha tani berupa tanaman sayuran dan tanaman hias dengan lahan garapan sekitar 2 ribu m2.
Dari usaha tani yang telah digelutinya semenjak 12 tahun yang lalu, dengan menerapkan teknologi "Sayuran Ramah Lingkungan dan Budidaya Tanaman dengan Sistem Vertikultur", Sri Mulyani berhasil mendapatkan laba bersih rata-rata setiap bulannya sebesar Rp. 1,3 juta. Hasil ini diperoleh dari selisih antara penerimaan (hasil penjualan) sebesar Rp. 3,15 juta dan pengeluaran (biaya produksi) sebesar Rp. 1,85 juta. Atau, kalau dihitung dalam setahun, keuntungannya kurang lebih sebesar Rp. 15,6 juta.
Sebagai seorang pekerja keras, Sri yang berpendidikan SMA ini tidak mau tinggal diam. la selalu dan terus berusaha mengembangkan usaha taninya. la aktif menambah pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti berbagai pertemuan atau pelatihan, antara lain: 1) Pembinaan dan pengembangan usaha industri kecil se-wilayah DKI Jakarta; 2) Teknis dan manajemen industri kecil; 3) Teknologi pengawetan makanan usaha kecil dan menengah; 4) Diklat kewirausahaan; 5) Promosi pemanfaatan sayuran indigenus; 6) Apresiasi biofarmaka.
Dengan berbagai kesibukan dan sebagai seorang ibu rumah tangga Sri Mulyani dipercaya menjadi pengurus di beberapa organisasi petani, antara lain; 1) Sekretaris Kelompok Tani Nusa Indah; 2) Sekretaris KTNA Jakarta Selatan; 3) Ketua Kelompok Tani Nusa Indah; 4) Sekretaris Gapoktan Indah Lestari; 5) Bendahara Umum KTNA DKI Jakarta; 6) Ketua II Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai seorang ketua kelompok tani yang penuh tanggung jawab, Sri Mulyani tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Akan tetapi juga memikirkan kebutuhan bagi anggota kelompoknya. Kebutuhan anggota kelompok disusun melalui rencana kerja kelompok yaitu: 1) Penetapan jadwal pertemuan kelompok; 2) Kebutuhan sayuran setiap minggu/bulan; 3) Pembuatan keripik singkong yang gurih.
Pada tanggal 26 November 1988 terbentuklah Kelompok Tani Nusa Indah beralamat di Jl. Aselih Rt 09/01 Kelurahan Cipedak Kec. Jagakarsa dengan jumlah anggota 25 orang. Kelompok tani ini bergerak di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan olahan pasca panen. Luas lahan yang dikelola sekitar 1 hektar.
Kelompok ini memiliki produk unggulan yaitu sayuran organik yang pelaksanaannya dimulai sejak tahun 2005 dengan luas 2 ribu m2, jumlah bedengan 63 buah ukuran 1,5 x 10 m. Bedengan ditanami sayuran kangkung, bayam dan terong secara bergantian diselingi dengan sayur sawi hijau, selada, kenikir, kemangi. Tanaman tersebut tidak memakai pupuk buatan melainkan pupuk kandang atau kompos saja. Setiap bedengan dapat menghasilkan 10 kg sayuran, total panen setiap bulannya 630 kg dengan harga Rp. 5 ribu/kg
/[ 0 comments Untuk Artikel Lahan sempit bukan halangan untuk bertani ]\

Posting Komentar