Warga Karawang Sulap Limbah Jadi Bisnis Beromset Ratusan Juta

|| || || 1 comments
Karawang, (tvOne).
Banyak cara dilakukan untuk menghasilkan rupiah. Salah satu warga yang berhasil menyulap limbah kertas menjadi pundi-pundi rupiah yakni Tulus.
Tulus berhasil memanfaatkan limbah kertasdan abu batu bara menjadi bahan bangunan berupa batako. Usaha tersebut bisa meraih omset hingga ratusan juta rupiah perbulan.
Sampah pabrik atau limbah industri biasanya sangat membahayakan bagi masyarakat. Namun, jika dilakukan pengolahan lebih lanjut limbah industri sebetulnya masih memiliki nilai ekonomis yang justru bermanfaat bagi masyarakat.
Industri pembuatan batako yang dimiliki oleh Tulus widodo yang berlokasi di kecamatan Teluk Jambe Karawang, Jawa Barat menjadi salah satu contohnya. Bisnis yang mulai dilakoni sejak dua tahun terakhir ini kini semakin berkembang. selain menguntungkan karena bisa menjaring banyak rupiah, Tulus pun mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Saat ini produk batako press milik Tulus telah dipasarkan di wilayah Jabodetbek dan Jawa Barat. Tulus mampu memasarkan sekitar rp35 ribu buah batako dalam satu hari dengan omset perbulannya mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Menurut Tulus, untuk membuka usaha ini tidak diperlukan modal yang besar. Bahkan dengan uang belasan juta rupiah maka bisnis ini bisa dijalankan.
"Ketekunan dan keuletan dalam menjalankan bisnis menjadi syarat utamanya," jelasnya.

Lahan sempit bukan halangan untuk bertani

|| || || Leave a comments
Sri Mulyani - Petani Kota Jakarta Selatan
Sri Mulyani, seorang petani yang tinggal di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, dilahirkan di Jakarta 16 Juli 1967. Ibu dari dua orang anak ini memiliki aktivitas usaha tani berupa tanaman sayuran dan tanaman hias dengan lahan garapan sekitar 2 ribu m2.
Dari usaha tani yang telah digelutinya semenjak 12 tahun yang lalu, dengan menerapkan teknologi "Sayuran Ramah Lingkungan dan Budidaya Tanaman dengan Sistem Vertikultur", Sri Mulyani berhasil mendapatkan laba bersih rata-rata setiap bulannya sebesar Rp. 1,3 juta. Hasil ini diperoleh dari selisih antara penerimaan (hasil penjualan) sebesar Rp. 3,15 juta dan pengeluaran (biaya produksi) sebesar Rp. 1,85 juta. Atau, kalau dihitung dalam setahun, keuntungannya kurang lebih sebesar Rp. 15,6 juta.
Sebagai seorang pekerja keras, Sri yang berpendidikan SMA ini tidak mau tinggal diam. la selalu dan terus berusaha mengembangkan usaha taninya. la aktif menambah pengetahuan dan keterampilan dengan mengikuti berbagai pertemuan atau pelatihan, antara lain: 1) Pembinaan dan pengembangan usaha industri kecil se-wilayah DKI Jakarta; 2) Teknis dan manajemen industri kecil; 3) Teknologi pengawetan makanan usaha kecil dan menengah; 4) Diklat kewirausahaan; 5) Promosi pemanfaatan sayuran indigenus; 6) Apresiasi biofarmaka.
Dengan berbagai kesibukan dan sebagai seorang ibu rumah tangga Sri Mulyani dipercaya menjadi pengurus di beberapa organisasi petani, antara lain; 1) Sekretaris Kelompok Tani Nusa Indah; 2) Sekretaris KTNA Jakarta Selatan; 3) Ketua Kelompok Tani Nusa Indah; 4) Sekretaris Gapoktan Indah Lestari; 5) Bendahara Umum KTNA DKI Jakarta; 6) Ketua II Kelembagaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai seorang ketua kelompok tani yang penuh tanggung jawab, Sri Mulyani tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Akan tetapi juga memikirkan kebutuhan bagi anggota kelompoknya. Kebutuhan anggota kelompok disusun melalui rencana kerja kelompok yaitu: 1) Penetapan jadwal pertemuan kelompok; 2) Kebutuhan sayuran setiap minggu/bulan; 3) Pembuatan keripik singkong yang gurih.
Pada tanggal 26 November 1988 terbentuklah Kelompok Tani Nusa Indah beralamat di Jl. Aselih Rt 09/01 Kelurahan Cipedak Kec. Jagakarsa dengan jumlah anggota 25 orang. Kelompok tani ini bergerak di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan olahan pasca panen. Luas lahan yang dikelola sekitar 1 hektar.
Kelompok ini memiliki produk unggulan yaitu sayuran organik yang pelaksanaannya dimulai sejak tahun 2005 dengan luas 2 ribu m2, jumlah bedengan 63 buah ukuran 1,5 x 10 m. Bedengan ditanami sayuran kangkung, bayam dan terong secara bergantian diselingi dengan sayur sawi hijau, selada, kenikir, kemangi. Tanaman tersebut tidak memakai pupuk buatan melainkan pupuk kandang atau kompos saja. Setiap bedengan dapat menghasilkan 10 kg sayuran, total panen setiap bulannya 630 kg dengan harga Rp. 5 ribu/kg

Kunci Sukses Berwiraswasta

|| || || Leave a comments

Ada sejumlah sifat yang mestinya dimiiki oleh serang enterpreneur agar sukses dalam mengembangkan usahanya. Sifat-sifat tersebut jika melekat pada diri seorang enterpreneur akan membuahkan sukses dalam menjalankan bisnis usahanya. Sifat-sifat tersebut antara lain, Disiplin, Komitmen tinggi, Jujur, Kreatif dan inovatif, Mandiri, serta Realistis. Sifat-sifat yang melekat yang dimiliki tersebut menjadi Kunci sukses dalam berwiraswasta yang mutlak harus dimiliki oleh seorang enterpreneur.
Disiplin
Disiplin bermakna dalam melaksanakan kegiatan, wirausahawan harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaan secara menyeluruh antara lain ketepatan terhadap waktu, peningkatan kualitas pekerjaan, dan sistem kerja.
Dengan kedisiplinan terhadap komitmen, wirausahawan akan selalu berupaya meningkatkan kualitas pekerjaan dan membangun keunggulan daya saing. Oleh karena itu, wirausahawan selalu menjaga untuk tetap memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang ditetapkan. Salah satu contohnya adalah selalu melakukan dan menjalankan kesepakatan yang telah dibuat.

Komitment Yang Tingi
Dalam hal memiliki komitmen tinggi, harus disadari bahwa komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatan, wirausahawan harus memiliki komitmen yang konkret, terarah, dan progresif (berorientasi pada kemajuan).
Komitmen terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan proses mengidentifikasi cita-cita dan target yang harus dicapai dalam hidup. Wirausahawan selalu berupaya teguh menjaga komitmen terhadap konsumen untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sehingga kepuasan konsumen pada akhirnya memberi keuntungan usaha.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku pada kehidupan yang bersifat kompleks, kejujuran mengenai karakteristik produk dan jasa yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, dan kejujuran terhadap segala kegiatan terkait dengan penjualan produk. Kejujuran merupakan salah satu kunci sukses wiraswasta yang sangat penting. Wiraswasta berkaitan dengan relasi dengan orang lain, relasi yang baik jika didukung oleh kejujuran setiap pihak.
Kreatif
Wirausahawan juga harus memiliki daya kreativitas tinggi yang dilandasi oleh cara berpikir yang maju dengan gagasan baru yang inovatif. Gagasan kreatif tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering kali ide jenius memberi terobosan baru dalam dunia usaha yang awalnya dilandasi oleh berbagai gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Sebagai wirausahawan juga harus melakukan keinginan yang baik tanpa bergantung pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidup dengan mengacu pada budaya perusahaan. Kreatifitas dan inovasi terus menerus akan menjadi kunci penentu sukses berwiraswasta. Wiraswasta merupakan dunia yang dinamis yang memerlukan kreatifitas dan kemauan untuk terus mengembangkan diri.
Realistis
Wirausahawan juga selalu berpikir realistis dengan kemampuan menggunakan fakta dan realitas sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatan. Untuk menjadi wirausahawan sukses, syarat utamanya adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahawan yang sangat dipengaruhi oleh ketekunan, kemampuan, atau kompetensi yang ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Itulah beberapa sifat yang menjadi Kunci kesuksesan dalam wiraswasta. (Galeriukm)

Modal Utama Berwirausaha

|| || || Leave a comments
Banyak orang ketika akan memulai berwirausaha terbentur pada pemikiran tidak adanya modal untuk memulai berwirausaha. Darimana mendapatkan Modal untuk berwirausaha? serta sederetan ketakutan dan pertanyaan berkaitan dengan modal untuk memulai usaha. Benar Modal merupakan faktor penting dalam berwirausaha, tetapi apakah modal usaha itu harus berupa materi? Kebanyakan kita berfikiran bahwa modal dalam sebuah usaha adalah materi. Padahal pada kenyataannya modal dalam berwirausaha tidak semata-mata berupa materi. Materi merupakan modal pendukung nomor sekian.

Ada inspirasi menarik dari seorang Bob Sadino mengenai modal usaha, Bob Sadino tentu sudah tidak asing lagi bagi dunia usaha di Indonesia. Modal usaha bagi dia bukanlah semata-mata benda dan uang. Berkaitan dengan Modal Usaha tentu fikiran sebagian besar orang  adalah merujuk pada bank tertentu sebagai tempat untuk memperoleh modal. Menurut dia ada Modal Usaha yang tidak bisa dilihat yang mestinya menjadi pegangan bagi seorang enterpreneur yaitu:
1. Modal Kemauan.
Seorang Enterpreneur harus memiliki kemauan yang kuat dalam menjalankan usahanya. Kemauan adalah dasar untuk sukses dalam berwirausaha.
2. Memiliki Tekad yang bulat
Tanpa Tekad yang bulat seorang enterpreneur mudah goyah manakala mengalami riak-riak dan cobaan dalam menjalankan usahanya. Maka seorang enterpreneur harus memiliki modal usaha berupa tekad yang bulat dan berpegang teguh pada tekad tersebut.
3. Keberanian mengambil peluang
Keberanian merupakan modal awal bagi seorang enterpreneur, enterpreneur merupakan orang-orang pemberani dalam mengambil peluang yang ada di depanya. Selain itu seorang enterpreneur harus berani memulai usaha untuk menangkap peluang-peluang yang ada di depan mata.
4. Jangan cengeng dan tahan banting
Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah gagal, tetapi orang yang bisa bangkit dari kegagalan. Maka Modal sikap tidak cengeng dan tahan banting sangat penting bagi enterpreneur.
Semoga anda memiliki sifat-sifat tersebut sebagai modal dalam berwirausaha, jika belum miliki segera modal udaha yang tidak nampak tersebut. (Galeriukm).

Strategi Pemasaran 1

|| || || Leave a comments
Memulai bisnis rumahan memang bisa dibilang cukup mudah, terutama dalam hal modal usaha. Karena peluang bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil, dari memanfaatkan potensi yang ada di rumah untuk menekan biaya produksi. Namun, kemudahan dalam memulai bisnis ini, berbanding terbalik dengan kendala sulitnya pemasaran bisnis yang sering dihadapi pelaku usaha. Padahal, bisa dikatakan pemasaran bisnis adalah kunci utama sebuah usaha untuk berkembang mencapai kesuksesannya.
Tak bisa dipungkiri bahwa sebuah bisnis tidak akan bertahan lama, tanpa adanya strategi pemasaran. Begitu juga dengan bisnis rumahan, walaupun Anda menjalankan bisnis kecil-kecilan dari rumah. Tapi bukan berarti Anda tidak membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan bisnis Anda kepada masyarakat luas. Lalu, bagaimana strategi  pemasaran produk bisnis rumahan yang paling tepat?
Memasarkan produk bisnis rumahan bisa Anda mulai dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut. Cara  yang mudah, murah dan sangat efektif ini bisa dimulai dengan menginformasikan keberadaan bisnis Anda kepada keluarga besar Anda, para tetangga sekitar, maupun teman-teman dekat. Perkenalkan produk atau jasa Anda, disaat ada acara kumpul keluarga, atau pada waktu kegiatan arisan rutin. Agar konsumen mengetahui produk Anda, dan akhirnya tertarik untuk mencoba membeli. Dari pemberitaan “gethok tular” (dari mulut ke mulut), berita tersebut akan tersebar luas dengan waktu yang relatif singkat.
Selanjutnya Anda bisa menggunakan media iklan untuk menarik minat konsumen. Meskipun bisnis Anda terbilang kecil, dan hanya dilakukan di rumah. Tapi promosi dengan menggunakan media iklan, cukup penting untuk menarik minat konsumen. Untuk meminimalkan biaya, Anda bisa memilih promosi dengan memasang spanduk, banner, atau neon box di depan rumah Anda. Tuliskan nama usaha dan produk-produk yang Anda tawarkan di media tersebut. Jadi, masyarakat yang melewati rumah Anda bisa mengetahui keberadaan produk Anda. Selanjutnya Anda juga bisa membuat pamflet, kartu nama, dan brosur yang bisa Anda bagikan pada para konsumen.

Selain itu, Anda bisa memanfaatkan internet untuk membantu pemasaran produk. Kebanyakan pelaku usaha rumahan mengaku dirinya gaptek (gagap teknologi) dan tidak mau  belajar internet marketing. Padahal untuk memenangkan persaingan pasar, Anda pun harus selalu inovatif mengikuti perkembangan pasar. Cobalah untuk memperluas jangkauan pasar, dengan memasarkan produk rumahan secara online. Misalnya saja dengan membuat website, blog, atau memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Sudah banyak pelaku bisnis rumahan yang menerima permintaan produk dari luar negeri, karena bantuan internet. Sehingga tidak menutup kemungkinan, bisnis dari rumah pun bisa mengekspor produk ke pasar mancanegara.
Terakhir, untuk membantu pemasaran, Anda bisa membuka kerjasama keagen atau reseller produk. Ajak beberapa konsumen yang cukup potensial, untuk menjadi agen atau reseller produk Anda. Berikan potongan harga tertentu atau prosentase pembagian untung yang cukup menarik, pada konsumen yang ingin membantu pemasaran produk Anda. Cara ini memberikan keuntungan kedua belah pihak, baik konsumen maupun pelaku bisnis rumahan. Yang terpenting, jaga kualitas produk Anda. Agar konsumen juga tertarik dengan produk yang Anda tawarkan.
Cobalah untuk menggabungkan beberapa strategi pemasaran yag telah kita bahas, dan jaga kualitas produk yang Anda tawarkan. Ini akan membantu konsumen untuk mengenal dan mengingat produk bisnis rumahan Anda. Selamat mencoba dan salam sukses.

Sedapnya Bisnis Kecap Ampas Tahu

|| || || Leave a comments
Keberadaan ampas  tahu di  tanah air cukup melimpah, murah dan mudah didapat. Ampas  tahu merupakan  hasil  ikutan  dari  proses  pembuatan  tahu yang  banyak  terdapat  di  Indonesia,  khususnya  di  Pulau  Jawa.    Oleh karena  itu  untuk  menghasilkan  ampas  tahu  tidak  terlepas  dari  proses pembuatan  tahu.
Potensi  ampas  tahu di Indonesia cukup  tinggi,  kacang  kedelai  di  Indonesia tercatat  pada  Tahun  1999 sebanyak  1.306.253  ton,  sedangkan  Jawa Barat sebanyak 85.988 ton.  Bila 50% kacang kedelai tersebut digunakan untuk membuat  tahu  dan  konversi  kacang  kedelai menjadi  ampas tahu sebesar  100-112%,  maka  jumlah  ampas  tahu  tercatat  731.501,5  ton secara  nasional dan  48.153  ton  di  Jawa  Barat.
Ampas ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan sebagian lainnya digunakan oleh beberapa masyarakat perdesaan untuk diolah menjadi bahan pembuat tempe gembus. Potensi  ampas tahu  cukup menjanjikan sebagai bahan makanan.
Ditinjau  dari  komposisi  kimianya  ampas  tahu  dapat  digunakan sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang tinggi yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan yang beragam variasinya. Sebagai gagasan ampas tahu dapat dimanfaatkan menjadi kecap yang bernilai tambah lebih tinggi.
Ampas (sisa) padat pengolahan tahu dapat diolah menjadi kecap. Cara pengolahannya sama dengan pengolahan kecap kedelai. Kecap yang dihasilkan dari ampas tahu sulit dibedakan aroma, rasa, dan warnanya dari kecap kedelai. Sehingga usaha ini cocok untuk usaha kecil berskala rumah tangga. Mau tahu cara pembuatan kecap dari ampas tahu? Berikut ini adalah cara pembuatan kecap dari ampas tahu.
Bahan
  • Ampas tahu
  • Garam.
  • Laru tempe.
  • Bumbu-bumbu.
  • Tapioka.
Peralatan
  • Wadah perendam.
  • Pengukus
  • Wadah fermentasi.
  • Tampah
  • Kompor
  • Kain penyaring
  • Botol
  • Alat penutup botol.
Cara Pembuatan
  • Penyiapan ampas tahu.  Ampas tahu direndam dengan air bersih selama 12 jam. Setelah itu bahan dipres dengan alat pres sehingga airnya keluar. Ampas yang telah berkurang airnya dikukus selama 60 menit, kemudian didinginkan di atas tampah sampai suam-suam kuku.
  • Fermentasi menjadi tempe gembus.  Ampas ditaburi laru tempe (1 gram untuk 1 kg ampas), dan diaduk-aduk sampai rata.  Setelah itu ampas dihamparkan di atas tampah setebal 2 cm dan ditutup dengan daun pisang. Tampah diletakkan diatas para-para yang terhindar dari serangga dan cahaya matahari langsung selama 4-5 hari sampai kapang cukup tebal menutupi tempe gembus.
  • Penjemuran tempe gembus.  Tempe gembus dipotong-potong 0,5 x 0,5 x 0,5 cm, kemudian dijemur atau dikeringkandengan alat pengering sampai kering (kadar air dibawah 12 %).
  • Penyiapan larutan garam 20%.  Untuk mendapatkan 1 liter larutan garam 20% dilakukan dengan cara berikut.  Garam sebanyak 200 gram ditambah dengan air sedikit demi sedikit sambil diaduk, sampai volumenya menjadi 1 liter.
  • Fermentasi garam.  Butiran tempe yang telah kering dimasukkan ke dalam larutan garam.  Tiap 1 kg butiran tempe kering membutuhkan 3 liter larutan garam. Perendaman dilakukan di dalam wadah perendam selama 10-15 minggu. Pada siang hari manakala langit tidak tertutup awan, atau tidak hujan, wadah dipindahkan ke udara terbuka , dan penutup wadah dibuka.
  • Ekstraksi kecap mentah.  Hasil fermentasi disaring dengan kain saring. Ampas diperas dengan kain saring atau dipres dengan mesin pres. Cairan kental hasil penyaringan dan pemerasan/ pres disatukan.  Cairan ini disebut dengan kecap mentah. Selanjutnya kecap mentah ditambah dengan air. Tiap 1 liter kecap mentah ditambah dengan 1 liter air.
  • Penyiapan bumbu.
  1. Keluwak, dan lengkuas digiling sampai halus,
  2. Gula merah disayat, kemudian digiling sampai halus, dan
  3. Sereh dipukul-pukul sampai memar.
  • Pembumbuan dan pemasakan kecap manis.  Cairan kecap dipindahkan ke panci, kemudian ditambahkan keluwak, lengkuas, sereh, daun salam. Kecap dipanaskan sampai mendidih.  Kecap yang masih panas disaring dengan kain saring.  Bahan-bahan yang tertinggal di kain saring dibuang. Setelah itu, kecap ditambah dengan gula merah diaduk-aduk sampai seluruh gula larut.  Setiap 1 liter kecap ditambh dengan 750 gram gula merah.  Kecap ini disaring kembali.
  • Pengentalan.  Kecap yang telah dingin ditambah dengan tepung tapioka. Setiap 1 liter kecap ditambah dengan 20 gram tapioka dan diaduk sampai rata.  Setelah itu kecap ini dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk- aduk.
  • Penambahan pengawet.  Sebelum kecap diangkat dari api, natrium benzoate ditambahkan sebanyak 1 gram untuk setiap 1 liter kecap.
    Pembotolan.  Kecap yang telah dingin dikemas di dalam botol, kemudian ditutup rapat dan diberi label.

Renyahnya Bisnis Kripik Belut

|| || || 2 comments

Keripik Belut Disukai di Mancanegara

SIAPA sangka keripik belut disukai orang mancanegara? Namun itulah kenyataan yang diungkapkan Sutarto, pengusaha keripik belut warga Sanggrahan, Kalurahan Joho, Sukoharjo.
Sesuai dengan kesepakatan pembeli asal Australia, setiap bulan dirinya harus mengirimkan 1 kontainer keripik. Jika 1 kontainer berisi keripik 1 ton, setiap hari dia harus memproduksi 226 kg. Padahal, saat ini usahanya hanya mampu memproduksi 100 kg. ''Ini memang tantangan berat bagi kami. Tetapi bagaimanapun bertekad memenuhi pesanan itu,'' ujar lelaki berusia 35 tahun itu.
Dia mengaku merintis usaha keripik belut karena coba-coba. Semula karyawan Kecamatan Sukoharjo itu merintis bisnis jual beli mobil. Namun usahanya menurun seiring dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan. Bahkan akhirnya dia memilih menutup usahanya karena rugi.
Setelah vakum beberapa saat, ayah Pratama Agung Nugroho dan Primawan Dwi Nugroho ini mencoba menekuni penjualan belut segar. Alasannya, dia melihat banyak pencari belut di Sukoharjo yang kesulitan dalam hal pemasaran. Lalu dia menampung belut-belut tersebut dan menjualnya kembali kepada para perajin keripik.
Setiap hari dia bisa memasok ratusan kilogram belut kepada para perajin keripik belut di Sukoharjo, Klaten, Yogya, hingga Tasikmalaya. Meskipun semula lancar, usahanya menghadapi kendala cukup besar. Pesanan rutin yang diharapkan selalu datang ternyata terkadang lowong. ''Akibatnya, saya menanggung kerugian cukup besar. Bagaimana tidak, sekitar 1,5 kuintal belut segar tak bisa dipasarkan.''
Dipraktikkan
Cobaan tersebut toh tidak membuatnya patah semangat. Malah sebaliknya, muncul keinginan untuk menggoreng belut yang masih ada. Saat itu juga dia belajar cara membuat keripik belut kepada tetangganya yang menjadi perajin keripik belut.
Sampai di rumah, dia segera mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya. Setelah matang, dicobanya untuk mengetes rasa keripik tersebut. Merasa belum puas, kembali dia menggoreng dengan tambahan bumbu sendiri. ''Ternyata rasanya enak, sehingga resepnya saya gunakan hingga sekarang.''
Dengan semangat tinggi, keripik produknya dipasarkan kepada beberapa bakul. Beberapa hari kemudian setelah dicek, keripik belut buatannya laku keras. Bahkan para bakul minta tambahan pasokan. Hal ini membuatnya makin optimistis dalam menjalani profesi baru.
''Apalagi ketika beberapa swalayan besar di Solo, Yogya, dan Jakarta meminta untuk memasok keripik belut buatan saya. Saya makin optimistis.''
Sukses merambah swalayan, Sutarto pun melirik pasar antarpulau. Perlahan namun pasti, usaha yang dikelola sejak 1,5 tahun lalu terus berkembang. Keripik buatannya mampu menembus pasar di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Dia kemudian merekrut tenaga khusus di bidang pemasaran, penggorengan, dan pemilihan bahan baku. ''Untuk melayani pesanan, saya mempekerjakan 10 karyawan yang dibayar di atas UMR.''
Usahanya makin melejit ketika datang pesanan dari Australia. Di sisi lain, dirinya juga menghadapi tantangan sangat besar, karena harus mampu menjaga mutu dan kualitas, sekaligus menjaga konsistensi pemasokan sesuai kesepakatan dengan pembeli.
Kunci untuk menghasilkan keripik yang enak, harus dipilih belut tangkapan di sawah. Bukan sebaliknya, menggunakan belut hasil budi daya yang menggunakan pakan yang mengandung bahan kimia. Uniknya, meski omzetnya mencapai puluhan juta rupiah setiap hari, dia enggan berhubungan dengan bank.
''Semua masih saya cukupi dengan modal sendiri. Namun entah nanti kalau kekurangan modal, mungkin saya terpaksa pinjam bank,'' katanya.

Budi Daya Pembesaran Belut
Kolam
Pembuatan kolam pembesaran belut diawali dengan perencanaan konstruksi kolam apakah berupa kolam bawah tanah ( kolam gali ) atau kolam di atas tanah ( kolam tembok ), lalu pemilihan lahan yang tepat untuk kolam. Kemudian dilanjutkan dengan penggalian tanah atau pembuatan bak diatas tanah. Kolam-kolam pembesaran belut dengan menggunakan kolam permanen ( tembok ) memiliki ukuran maksimal 500 cm X 500 cm kedalaman 120 cm.
Namun demikian anda juga bisa menggunakan kolam terpal dengan ukuran 400 cm X 200 cm dengan kedalaman 100 cm. Menggunakan kolam terpal memang lebih efisien dan mudah dipindahkan apabila ingin dipindahkan ke tempat lain.
MITRA BELUT menyediakan Kolam Terpal beserta medianya bila anda menjadi Plasma MITRA BELUT Media Pemeliharaan
Setelah anda menyiapkan kolam tersebut di atas, langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan media pemeliharaan dengan urutan dan ukuran sebagai berikut :
1. Jerami setinggi
25 – 40 cm.
2. Pupuk Urea 5 kg dan NPK 5 kg (kolam berukuran 500 cm X 500 cm atau perbandingannya).
3. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
4. Pupuk Kandang setinggi 5 cm.
5. Pupuk kompos setinggi 5 cm.
6. Lumpur/tanah setinggi 5 cm.
7. Cincangan Batang Pisang setinggi 10 cm.
8. Lumpur/tanah setinggi 15 cm.
9. Air setinggi
5 cm. Media pemeliharaan ini didiamkan agar terjadi proses permentasi selama kurang lebih dua minggu, atau paling lama 1 bulan sehingga siap untuk ditaburi bibit/benih belut yang akan dibudidayakan.Pelaksanaan Pemeliharaan
Pelaksanaan pembesaran dapat dimulai setelah kolam dan media pemeliharaan siap. Langkah berikutnya adalah memilih bibit belut yang baik agar hasilnya dapat masimal. Bibit belut ini harus dipilih yang sempurna atau normal dan singkirkan yang tidak normal. Belut yang berkualitas ini akan menghasilkan hasil yang baik, sehingga akan berkembang dengan baik pula.Belut berkualitas memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Anggota tubuh utuh dan mulus yaitu tidak ada luka gigitan atau goresan.
2. Gerakan lincah dan agresif.
3. Penampilan sehat yang dicirikan tubuh yang keras dan tidak lemas manakala dipegang.
4. Tubuh berukuran kecil dan berwarna kuning kecoklatan.
5. Umur antara 2-4 bulan.Belut ini mudah berkembangbiak dialam terbuka dan tidak sulit dibudidayakan dikolam yang menyerupai habitatnya serta memberikan penghasilan yang cukup menjanjikan. Pemasaran belut budidaya

ini akan dijamin oleh MITRA BELUT.Secara alami belut memakan binatang lain yang lemah, karena itu mereka harus membuat lubang perangkap yang menyerupai terowongan yang berkelok agar mangsanya tidak mudah lepas. Belut ini dapat dipanen setelah tiga bulan penaburan untuk pasar lokal, namun pasar ekspor minimal enam bulan. Kolam setelah panen diperbaiki dan diganti media pemeliharaannya agar zat renik yang diperlukan pemeliharaan berikutnya dapat tersedia cukup.


TIPS – TIPS BETERNAK BELUT SAWAH
Hal-hal yang “Perlu” diperhatikan dalam beternak belut
adala sbb :
1. Carilah lumpur sawah yang dominan berwarna abu- abu dan di permukaan tanah / lumpurnya banyak mengandung sisa-sisa kotoran cacing lor sawahnya ( tahi cacing).
2. Pastikan dengan menanyakan kepada petani yang memiliki sawah tersebut, apakah disawahnya terdapat banyak belutnya dan ukurannya besar-besar ? Apakah banyak pencari belut (ngobor) disawahnya ? Kalau memang jawabannya “ya” berarti lumpurnya potensial dan cocok sebagai media kehidupan belut.
3. Carilah jerami yang di bagian “batangnya”, jangan pada bagian tangkai bulir padi, karena batang padi lebih cepat membusuk dibanding dengan tangkai bulir.
4. Untuk mempercepat proses Bokashi, jerami dan gedebog, dicacah semakin halus semakin baik karena mudah busuk. Kalau perlu untuk jumlah banyak sebaiknya di Chopper dengan mesin yang punya pisau khusus. Hasil bokashi hendaknya dipisahkan antara yang sudah jadi dan serat-serat yang belum jadi secara sempurna dengan cara diayak memakai ayakan pasir. Nantinya serasah – serasah yang belum jadi sempurna kita bokashi sekali lagi. Hasil Bokashi bisa disimpan dalam jangka waktu lama (sampai 1 tahun) asalkan dimasukkan kedalam karung dan ditimbun ditempat yang kering dan jangan lembab. Sebaiknya dasarnya di kasih pallet biar karungnya tidak bersentuhan langsung dengan tanah (biar tidak lembab).
5. Untuk menghemat pembelian Probiotik. Biasakanlah membiakkan bakteri (probiotik) dengan cara membuat biang sendiri. Bahkan bakteri ini dapat berkembang biak sampai pada F5, namun efektifnya / bagusnya sampai dengan F3.
Yaitu dengan cara memperamnya dan memberi makan Bakteri tersebut dengan Glucosa, seperti gula pasir / merah atau tetes tebu (Molase) maka bakteri dari jenis Lactobacillus sp akan berkembang biak menjadi bermilyar-milyar jumlahnya. Setelah itu baru dipakai untuk bokashi atau campuran jamu. Jadi dengan cara ini kita cuma membeli beberapa botol Probiotik untuk kolam kita yang sangat luas.
6. Carilah Gedebog pisang yang tidak “busuk”, karena gedebog yang busuk akan sulit dicacah. Gedebog yang sudah membusuk serat yang berbentuk seperti benang akan lebih ulet dibanding dengan yang masih segar.
7. Lakukan “Bokashi” diluar terlebih dahulu terhadap bahan-bahan yang mengandung selusose (karbohidrat) maupun lemak, seperti jerami dan gedebog pisang. Karena proses dari fermentasi akan potensial menghasilkan gas Methan (CH4) yang sangat berbahaya. Ini sangat meracuni belut, dan hasil sampingnya juga terbentuk CO2 yang dapat megurangi O2 dalam media kolam. Dengan Bokashi diluar kita bisa mengeluarkan gas-gas methannya dan energy panas akan keluar bebas ke udara.
8. Media jerami dan gedebog yang sudah dibokashi dengan sempurna hendaknya sebelum digunakan dimasukkan dalam karung dan direndam (dicuci) beberapa saat dengan cara diinjak-injak atau dipukul-pukul agar air yang berwarna kemerahan atau hitam (H2S nya bisa keluar). Setelah agak berwarna kecoklatan atau jernih, jerami kita pakai dan kita susun berlapis- lapis dalam kolam pemeliharaan.
9. Jangan mendirikan kolam terpal dekat dengan pohon kelapa, karena akar pohon kelapa yang tajam-tajam dengan mudah melobangi terpal. Untuk menghemat terpal agar tidak dilubangi oleh semut, hendaknya setelah panen, terpal harus segera dicuci dan dimasuki air / digenangi air sampai penuh.
10. Maksud diberinya air pada media budidaya belut dengan ketinggian 5 ~ 10 cm diatas permukaan lumpur adalah untuk pemeraman dengan maksud untuk mempercepat proses Fermentasi yang bersifat Anaerob (tidak membutuhkan O2). Sehingga hasil nutrient yang terdepat di jerami dan gedebog segera dapat dimanfaatkan oleh cacing lor sawah agar berlimpah. Apabila dalam jangka waktu 2 minggu kita sudah melihat cacing kecil-kecil atau cacing rambut yang muncul banyak sekali di permukaan, bukan itu tujuannya. Tujuan kita adalah menumbuhkan cacing lor sawah yang terdapat pada media lumpurnya bukan cacing rambut atau cacing sutera. Jadi fermentasi harus dilanjutkan sampai jerami dan gedebog benar-benar hancur dan terbentuk / muncul cacing lor. Dan untuk mempercepat cacing lor keluar adalah dengan cara menusuk-nusuk media dengan galah atau menginjak-injak lumpurnya (maksudnya juga untuk memasukkan O2 dalam lumpur) setelah itu air media dibikin mancak mancak saja.
11. Untuk menumbuhkan cacing lor sawah dalam jumlah berlipat-lipat adalah dengan cara menaburkan bekatul halus lalu disiram dengan biang EM4 yang botolnya berwarna kuning. Atau pakai pupuk organic cair seperti NASA.
12. Berhati hatilah kalau mencari lumpur sawah !.
a. Lumpur yang berasal dari areal sawahnya berwarna Coklat Kemerahan, biasanya mengandung unsur lempung, dan cenderung mengeras bahkan memadat kalau terendam air.
b. Lumpur berasal dari areal sawah yang berwarna kehitaman , biasanya banyak mengandung pasir, lumpur ini jangan digunakan, karena dapat melukai badan belut.
13. Janganlah memesan benih belut kepada penjual benih, sebelum media anda benar-benar sudah “SIAP“ untuk ditanami ! lihat syarat-syarat wajib dipenuhi sebelum tebar benih.
14. Cara lain untuk mempercepat proses “penetralan” zat kimia pada kolam semen adalah memberi “cairan cukak “ yang biasa untuk memasak pada kolam yang sudah berisi air dan direndam dalam beberapa hari sampai permukaan diatas air tersebut terdapat lapisan seperti minyak.
15. Belilah bibit belut yang berukuran sebesar “jari kelingking”, jangan beli benih yang berukuran “sebesar lidi”. Karena semakin kecil benih belutnya semakin besar resiko kematiannya, sedangkan semakin besar belutnya maka akan semakin kuat.
16. Belilah benih belut yang berwarna coklat kekuningan atau coklat cerah saja, karena benih belut yang berwarna kehitaman dan berdada putih sangat lambat pertumbuhannya (bisa jadi kerdil / kuntet).
17. Yang kita harapkan setelah fermentasi adalah melimpahnya cacing lor sawah bukan cacing rambut atau cacing sutera. Terkadang petani terkecoh akan hal ini. Cacing sutera sudah mulai tumbuh setelah 1 ~ 2 minggu masa fermentasi di dalam kolam (jumlah cacing ini belum cukup untuk memenuhi jumlah konsumsi yang dibutukan bibit belut yang kita tanam). Sedangkan cacing lor sawah akan Nampak melimpah setelah jerami dan gedebok stelah mengalami pembusukan karena nutrient tersebut sebagai sumber pakannya.
18. Jagalah air media kolam dalam keadaan jernih – bening tidak keruh. Belut tidak menyukai air yang keruh. Ingat semua lubang belut yang berada dibawah pematang semuanya ada airnya dan airnya berwarna jernih.
19. Jagalah suhu kolam dalam keadaan “sejuk” airilah kolam walaupun dalam debit yang sangat kecil. Misalnya menaruh ember besar atau drum diatas kolam dan melubanginya sebesar sedotan aqua, air walaupun dalam debit yang sangat kecil akan sangat berpengaruh bagi kondisi kolam menjadi sejuk, menambah oksigen dan membuang amoniak dari sisa pembusukan media dan pakan belut.
Biasanya dipersawahan, orang memancing belut pada siang hari tidak akan dapat hasil tangkapan, karena belutnya pada kebawah semua. Ini dikarenakan suhu air dipermukaan lebih panas dan kebetulan belut juga fototaksis negative (tidak menyukai cahaya).
20. Cara lain untuk untuk menumbuhkan plankton pada media tanam belut yaitu deng memberinya “Vitamin”, Vitamin ini kita bisa membikin sendiri yang terdiri atas :
a. Tepung kacang hijau
b. Tepung kedelai
c. Tepung beras
d. Sayur-sayuran (seperti sawi, daun ketela, bayam, sedikit daun papaya, dll)
e. Air kelapa yang masih segar.
Kesemua bahan tersebut diblender kemudian disaring dan airnya disiramkan ke penampungan benih atau kolam karantina, dibiarkan selama 2 ~ 3 jam baru airnya diganti.
21. Usahakan membawa benih pada malam hari dan menabur benih pada malam hari itu juga karena kondisi media dinginnya masih panjang dan udara di luar media masih dalam keadaan sejuk.
22. Apabila ditemukan bibit belut yang mati segera keluarkanlah dari dalam kolam. Apabila membusuk dan empedunya pecah serta darahnya keluar, akan meracuni belut lainnya. Kalau perlu apabila ada yang sudah membalikkan badannya, hendaknya segera diambil sebelum mereka mati.
23. Pada masa adaptasi dari tebar benih jangan memasukkan air secara besar (menggerojok) karena posisi benih pada saat itu masih disekitar permukaan (± 20 cm di bawah lumpur). Kalau sudah keluar sulit bagi mereka untuk masuk kembali ke lumpur karena kondisinya masih dalam keadaan lemah, ini yang menimbulkan banyaknya kematian.
24. Belut harus dipaksa mau makan. Berikan pakan yg berselang-seling menurut selera mereka dan jangan diganti kalau mereka masih mau makan dengan jenis pakan tersebut. Gantilah pakan dengan jenis lain apabila mereka sudah bosan dengan pakan yang biasa kita berikan.
25. Berikanlah pakan yang ukuran pakan tersebut lebih kecil dari mulut belut yang kita pelihara, baik dengan cara dicacah maupun dihancurkan.
26. Untuk menarik / merangsang belut mau makan hendaknya dipancing dengan pakan yang segar dan berbau amis seperti :
o Cacahan yuyu
o Cacahan cacing merah atau cacing lumbricus
o Cacahan lambung katak hijau
27. Apabila ada kematian benih setelah tebar, kondisi kolam dialiri air mengalir kecil dan diberi jamu empon-empon (campuran biang dan jamu)
28. Untuk tumbuhan air bisa memakai enceng gondok atau kiambang. Jangan menggunakan kangkung air karena akarnya dapat mengeringkan lumpur. Enceng gondok berfungsi menyerap zat racun yang ada perairan, zat-zat racun diserap melalui akar dan disimpan dalam batang yang menggelembung. Jadi kalau semakin subur enceng gondoknya, maka akan semakin tercemar perairan tersebut. Tapi apabila semakin kurus tanaman enceng gondoknya, maka akan semakin subur perairannya.
29. Hewan-hewan renik air sebenarnya tidak begitu kita perlukan karena benih belut yang berada di pasaran atau yang biasa kita tanam besarnya seukuran jari kelingking (finggerling). Namun dikarenakan setelah pemeliharaan menginjak 2.5 bulan keatas biasanya akan keluar anakan (benih) belutnya. Hal ini yang harus kita pikirkan agar media pemeliharaan tetap tersedia hewan-hewan renik.
Dan bentuk pakan yang kita berikan sebaiknya selain berukuran besar untuk belut besar juga berbentuk remahan untuk makan anakannya yang kecil-kecil.
30. Jangan memberi pakan yang terlalu besar yang melebihi ukuran mulutnya, karena belut bersifat menarik dan menyimpan makanannya kedalam lubang-lubang persembunyiannya sehingga mereka harus menunggu sampai menunggu agak lunak hingga bisa dimakan.
31. Bersabarlah melatih mereka keluar lubang persembunyiannya sebelum memberi makan sehingga mereka akan terbiasa keluar lubang menanti makan yang kita berikan. Jadi ini lebih mengefisienkan pakan, karena di daerah Batang Jawa Tengah ada petani belut yang bisa melatih belut-belut mereka untuk keluar menunggu majikannya member makan.
32. Jangan mengganggu belut selama masa pemeliharaan, misalnya mengaduk-aduk media atau memasuk-masukkan galah ke dalam kolam karena belut sangat mudah stress.
33. Baik benih maupun hasil panen, jangan terlalu banyak tersentuh oleh tangan. Mereka mudah stress bila tersentuh oleh tangan. Upayakan menggunakan seser (jaring kecil) pada saat memindahkan benih atau menggunakan alat saring khusus (alat sortir) pada saat panen agar tidak terlalu banyak dipegang-pegang tangan.
34. Jangan memberi pakan belut dengan cacing tanah berjenis cacing kalung di beberapa petani di daerah Demak jawa tengah dan Batang Jawa Tengah setelah cacing tersebut diumpankan, belutnya banyak mengalami kematian.
35. Apabila di kolam pemeliharaan terdapat lumut yang berwarna hijau hendaknya segera diambil dengan cara air baru dimasukkan , setelah agak tinggi permukaan lumpur yang ada lapisan lumpurnya disemprot untuk dikeluarkan.
SEMOGA BERMANFAAT….AMIN…

Peluang Usaha Budi Daya Lobster Air Tawar ( LAT )

|| || || 1 comments


Kisah Sukses Pengusaha Lobster Air Tawar

Merintis usaha memang butuh kejelian dan keberanian. Setiap ada celah dan peluang yang sekiranya bisa membawa hasil, harus segera dimanfaatkan. Contoh nyatanya ada pada diri pengusaha lobster Tarjono di Kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Ketika bisnis lobster di Tanah Air lebih didominasi jenis lobster laut, pengusaha lulusan Fakultas MIPA Universitas Indonesia ini justru menawarkan alternatif lain. Dia cenderung memilih bisnis lobster air tawar. "Lobster air tawar itu sama persis dengan di laut. Dan, itu sudah diteliti di Amerika Serikat, baik kandungan dagingnya maupun rasanya. Bedanya hanya kolesterolnya lebih rendah dan mengandung omega tiga," kilah Jhon nama panggilan bapak Tarjono sehari-hari.

Usaha yang dirintis Tarjono termasuk pilihan yang berani dan berisiko. Pasalnya, saat ini tidak banyak pengusaha yang mau terjun mengeluti lobster air tawar. Namun, pilihannya tidak salah. Dia berhasil membuktikan bahwa dalam waktu yang relatif singkat usahanya ini mampu meraup penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya.


Selain lobster air tawar memiliki keunggulan lain, rupanya Tarjono juga jeli melihat peluang pasar. Ternyata, lobster jenis ini banyak diminati sejumlah restoran sea food dan hotel di Jakarta. Harganya dia patok sebesar Rp 150 - 250 ribu per kilogram.
Melihat pasaran lobster air tawar begitu tinggi. Pria berusia 42 tahun ini rupanya pintar juga melihat peluang untuk lebih mengembangkan usahanya. Maka, sejak satu tahun silam, Tarjono pun mulai memberanikan diri untuk membuat peternakan lobster air tawar. Tarjono mendirikan usahanya ini di atas tanah seluas 500 meter di belakang rumah tinggal di kawasan Lenteng Agung, Jakatra Selatan
Untuk modal awal Tarjono menyediakan dana sekitar Rp 4,5 juta. Ini di antaranya biaya untuk membeli satu set bibit lobster air tawar yang terdiri atas lima betina dan tiga jantan serta berbagai kelengkapan lainnya. Dibantu istrinya, Tarjono berhasil menjalankan usahanya. Dari peternakan ini dihasilkan berbagai lobster untuk dikonsumsi.
Dengan cara pemeliharaan yang cukup mudah, Tarjono mengaku sangat optimistis dalam menjalankan usaha ini. Pasalnya, lobster air tawar memiliki keunggulan dan potensi pasar yang cukup menjanjikan.
Selain membudidayakan lobster, di tempat ini Tarjono juga membuka pelatihan bagi orang-orang yang berminat untuk terjun dalam usaha sejenis. Dan, sejak satu tahun terakhir ini, dia mulai lebih memfokuskan usahanya sebagai pusat pelatihan dan penjualan lobster air tawar, tidak hanya untuk pembenihan hingga pembesaran saja.
Menurut Tarjono, latihan diadakan sekitar satu hari. Dalam latihan ini dijelaskan dari awal bagaimana cara membuat kolam, mengolah air, pembenihan hingga pengemasan. Misalnya saja untuk pembenihan. Menurunya lagi, semua orang bisa memanfaatkan tempat yang terbatas seperti aquarium. Dengan tempat ini bisa dibenihkan lobster dengan ukuran dua inci hingga lima sentimeter selama dua bulan.
"Itu yang kita sebut anak-anakan. Lobster kecil itu kita lempar ke orang lain untuk pembesaran. Pembesaran dengan ukuran tertentu berlangsung kira-kira enam bulan. Jadi total umur lobster delapan bulan. Beratnya kira-kira satu hingga dua ons per ekor," kata Tarjono

Meski sudah menghasilkan uang hingga jutaan rupiah, namun Tarjono menganggap usahanya ini belum sebesar yang diharapkan. Tarjono menganggap semua itu masih dalam proses merintis. Karena itulah, dalam waktu dekat, Tarjono akan kembali ke kampus dan bekerja sama Fakultas MIPA Universitas Indonesia untuk menggarap bisnis ini. "Lahan dan kolam serta laboratorium sudah disediakan seluas 7.2 hektar. Sekarang ini paling hanya beberapa tempat saja yang kita kirim. Kalau ada restoran yang menambah pesanan, kita pasti kekurangan barang (lobster)," kata Tarjono 


Tarjono juga berkeinginan akan banyak masyarakat yang tergerak untuk menjalankan bisnis budi daya lobster air tawar dengan serius. Sebab, bukan tidak mungkin akan ada setiap lulusan Fakultas Perikanan atau lulusan Perguruan Tinggi yang juga bisa meraih kesuksesan seperti yang telah dirasakan Tarjono, apalagi peluang kerja saat ini sangat terbatas dan persaingan yang sangat ketat.

  
Tekhnik Budi Daya Lobster Air Tawar

Berbeda dengan udang galah, lobster bisa dipasarkan baik sebagai udang konsumsi maupun sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya.
Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar.


A. Pengenalan Jenis

Lobster umumnya ditangkap dari pantai. Nelayan pantai Baron, Yogyakarta dengan perahu kecil berenang dan menangkap lobster di antara karang-karang, kemudian dijual di pantai atau dikirim ke pemasok. Kini, lobster air tawar dapat dikembangkan di kolam pekarangan, sama seperti komoditas ikan air tawar lainnya.
Lobster air tawar (Cherax sp.) adalah salah satu genus yang tergolong crustacea (bangsa udang) yang seluruh daur hidupnya terjadi di air tawar. Ukuran tubuhnya secara alami besar. Badannya terdiri dari dua bagian,
yaitu kepala (cephalotorax) dan badan (abdomen). Ada bagian antaranya yaitu subcephalotorax. Seluruh tubuhnya diselimuti dengan cangkang yang dikenal sebagai karapas yang berbahan zat tanduk atau kitin.

Berdasarkan penyebarannya, terdapat tiga famili lobster air tawar sebagai berikut.
a. Famili Astacidae, tersebar di belahan bumi utara.
b. Famili Cambaridae, tersebar di belahan bumi utara.
c. Famili Parastacidae, tersebar di belahan bumi selatan seperti Australia, Indonesia bagian Timur, Selandia Baru, dan Papua Nugini.


B. Kebiasaan Hidup di Alam

Habitat alami lobster adalah danau, rawa,dan sungai air tawar di daerah pegunungan. Selain itu, udang ini juga bersifat endemik karena terdapat spesifikasi pada spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam tertentu (native).

1. Kebiasaan makan
Hampir sama seperti udang galah, kebiasaan makan lobster air tawar adalah dengan menggerumuti pakan, sedangkan larvanya dengan menyaring pakan yang masuk bersama air ke mulutnya.
Lobster akan mencari pakan pada malam hari karena tergolong binatang nockturnal. Pakan yang disukainya berupa biji-bijian, umbi­umbian dan bangkai hewan, maupun binatang kecil lainnya. Ikan ini tergolong pemakan segala (omnivora). Sering kali lobster bersifat kanibal terhadap sesamanya.

2. Kebiasaan berkembang biak
Lobster berkembang biak dengan cara bertelur. Tahapan pemijahan d alam biasanya diawali dengan mencari pasangan, kemudian dilanjutkan dengan ritual percumbuan sebagai dan akhirnya memijah. Induk betina akan mengerami telurnya, kemudian dilanjutkan dengan pengasuhan benih hingga umur tertentu.
Lobster umumnya memilih habitat yang memiliki vegetasi yang lebat. bertepi dangkal, dan dasarnya berpasir bercampur Lumpur. Udang ini hidup pada kisaran suhu 26-30 0C, tetapi ada juga jenis lobster yang mampu bertahan pada suhu 10O C.


C. Memilih Induk

Memilih induk lobster ibarat memilih sepasang pengantin yang hendak dipersandingkan di pelaminan. Masing-masing harus matang telur dan tidak boleh keliru menentukan jenis kelaminnya. Tidak boleh dua­-duanya jantan atau dua-duanya betina. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.
Ciri induk yang berkualitas
Betina
- Adanya lubang bulat yang terletak yang terletak di dasar kaki ketiga.
- Capit betina besarnya sama atau hanya 1,5 kali buku (ruas) pertama.
- Warna lebih gelap dibandingkan pasangannya.
- Umur 6-8 bulan.
- Berat mencapai 30 g.
- Panjang 18 – 20 cm

Jantan
- Memiliki tonjolan di dasar tangkai kaki jalan kelima.
- jantan memiliki capit yang besarnya 2-3 kali buku (ruas) pertama.
- Warna lebih cerah.
- Umur 6-8 bulan.
- Berat 30 g.
- Panjang 18-20 cm.


D. Pemijahan di Kolam

Tidak seperti pemijahan udang windu ataupun udang galah yang menggunakan teknik ablasi (pematangan gonade dengan membutakan udang), pemijahan lobster air tawar masih dilakukan secara alami. Oleh karenanya, keberhasilan pemijahan lobster ini sangat tergantung pada pemilihan induk, kualitas pakan yang diberikan, dan perlakuan lingkungan.

1. Konstruksi kolam
Kolam pemeliharaan calon induk yang hendak dipijahkan sebaiknya menggunakan bak semen, bak plastik, ataupun bak fibre. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan. Namun, penggunaan kolam tanah juga tidak dilarang.
Bentuk bak semen atau bak fibre bisa persegi panjang, bulat, ataupun segi empat. Bak dilengkapi pintu pemasukan dan pembuangan air dan shelter (tempat berlindung). Induk jantan dan induk betina harus ditempatkan dalam kolam yang terpisah untuk mencegah terjadinya pemijahan yang tidak dikehendaki.
Selama dipelihara, calon induk diberi pakan udang segar, cacing halus pelet udang komersial, atau ubi jalar dengan kandungan protein 35-40 % Jumlah pakan yang diberikan 3% dari bobot badan hidup. Frekuensi pem berian pakan 3 kali sehari, pagi, Siang dan sore atau malam. Porsi pakan
yang diberikan pada malam hari lebih banyak karma lobster termasuk binatang nocturnal.


2. Persiapan kolam

Sebelum kolam diisi air, sebaiknya dipasang shelter yang bisa berupa ban mobil bekas, genteng, batako, pralon diameter 3 inci sepanjang 25 cn atau bahan lain yang tidak berbahaya bagi calon induk. Kemudian kolam diisi air dan calon induk dilepaskan. Kepadatan penebaran calon induk
tergantung dari besarnya calon induk yang dipersiapkan. Adapun untuk contohnya dapat dilihat dibawah ini

KEPADATAN PENEBARAN BERDASARKAN BERAT INDUK
1. Berat Calon Induk Rata-rata/Ekor (15 g/ekor)
Kepadatan Penebaran (10ekor/m2)
2. Berat Calon Induk Rata-rata/Ekor (20 g/ekor)
Kepadatan Penebaran (5 ekor/m2)
3. Berat Calon Induk Rata-rata/Ekor (30 g/ekor)
Kepadatan Penebaran ( 1 - 2 ekor/m2)



3. Pemijahan

Pemijahan lobster air tawar masih dilaksanakan secara alami sehingga pemilik hanya menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh induk­induk lobster. Sementara keberhasilan pemijahan sangat tergantung dari 'kemauan' induk-induk tersebut untuk memijah.
Pemijahan alami ini dapat dilaksanakan dengan dua jalan, yaitu pasangan dan massal. Pemijahan secara berpasangan dapat dilakukan di akuarium berukuran panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm. Sementara pemijahan secara massal dapat dilaksanakan di bak semen atau bak fibre dengan berukuran 2 m X I M X 1 m atau 6 m x 2 m x I M.
Kepadatan penebaran untuk pemijahan massal yaitu 3 ekor jantan dengan 1 ekor betina untuk setiap 4 m2 bak. Adapun di akuarium seekor jantan dengan seekor betina untuk setiap akuarium. Jangan lupa menam­bahkan aerator ke dalam akuarium.
Jika tidak ada halangan maka induk akan segera memijah dengan ritual pemijahan khan lobster. Induk betina yang telah kawin akan membawa telurnya di antara kaki-kaki renangnya dan merawat benihnya sampai umur tertentu.

E. Penetasan Telur dan Perawatan Benih

Penetasan telur yang dibawa induk betina bisa tetap dilakukan di akuarium dengan memindahkan induk jantan ke lain tempat. Sementara untuk lobster yang dikawinkan secara massal, harus dilakukan sebaliknya yaitu memindahkan lobster betina yang mengerami telurnya ke dalam akuarium atau bak penetasan khusus.
Bak penetasan yang dimaksudkan bisa berupa akuarium ukuran
4o cm x 3o cm x 3o cm. Bak penentasan juga bisa berupa bak fibre yang disekat-sekat yang dipersiapkan secara khusus untuk penetasan, seukuran 3o cm x 3o cm x 30 cm. Bisa juga induk-induk betina yang mengeram ditempatkan bersama-sama di dalam bak fibre bulat dengan diameter 1 meter.
Setelah 8-15 hari sejak pemindahan induk-induk yang mengeram. maka juvenil lobster sudah memiliki bentuk yang mirip dengan induk­induknya. Oleh karena itu, saatnya untuk memindahkan benih ini ke kolam yang terpisah dari induknya.




F. Pendederan dan Pembesaran

Dalam kegiatan pendederan dan pembesaran, biasanya dapat menggunakan kolam yang sama. Persiapan kolam yang dilakukan juga sama.


1. Konstruksi kolam

Untuk pembesaran lobster air tawar, sebaliknya dipersiapkan kolam tanah berbentuk persegi panjang. Kolam dilengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran air yang terletak berseberangan secara horizontal untuk menjamin sirkulasi air.
Kolam pembesaran lobster ini banyak dibuat petani di daerah Jawa Barat maupun daerah lainnya. Mereka mempersiapkan kolam seperti untuk pendederan ikan mas dengan cara memupuk kolam dengan kotorar ayam terlebih dahulu.


2. Persiapan kolam

Kolam pembesaran harus dipersiapkan dahulu sebelum benih lobster dimasukkan. Persiapan kolam biasanya meliputi perbaikan pematang kolam dan kemalir (saluran tengah) untuk mempermudah proses panen.
Kolam untuk pembesaran lobster tidak perlu terlalu luas, sesuai
dengan lahan yang tersedia. Luas kolam bisa 100 m2 , 2500 m , atau 600 m2. Ke dalam kolam ditebari pupuk kandang dengan dosis 0,5-1,5 kg/m2. Selain itu, kolam diisi air sedalam antara 40-70 cm agar pakan alami sebagai makanan lobster dapat tumbuh.
Daun kelapa dimasukkan ke dalam kolam pembesaran sebagai shelter. Tujuannya untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam kolam karena lobster termasuk binatang yang menjauhi sinar matahari (nockturnal). Shelter ini bisa juga berupa ban luar bekas mobil. Lobster juga mempunyai kebiasaan menempel di substrat dalam mencari pakan sehingga penempatan shelter ini sangat cocok.


3. Penebaran benih

Benih yang ditebarkan berumur 8-15 hari dengan kepadatan 20-30 ekor/m2 luas kolam. Di tempat pembesaran diusahakan ukuran benih yang ditebarkannya seragam untuk mencegah sifat kanibalisme. Pemeliharaan pertama selama 2 bulan. Selanjutnya, pemeliharaan
dilakukan selama 4 bulan untuk memperoleh lobster ukuran ekonomis 20-30 g/ekor.
Saran
Membesarkan lobster akan mengundang tangan-tangan jahil untuk berbuat jahat karena komoditas ini bernilai ekonomis tinggi. Beberapa petani membesarkannya secara monokultur di antara kolam-kolam lain yang dipakai untuk membesarkan ikan sehingga tidak terlalu menyolok. Langkah lainnya adalah mernelihara udang lobster ini secara polikultur, bersama-sama ikan lain dalam satu petakan kolam yang sama. Tentu harus dipilih ikan yang tidak memangsa benih udang galah, misalnya bersama-sama dengan ikan mas atau ikan tawes.