Bedah Rumah dengan modal 100 rupiah

|| || || Leave a comments
Karawang Bisnis profil Enduh Nuhudawi
Karawang Bisnis
Zaman sekarang ini apalah arti uang Rp 100 (seratus perak) ? Untuk bayar parkir saja sudah tidak cukup. Sebagian besar kita mungkin sudah memandang uang seratus perak sangat tidak berarti lagi. Tetapi tidak demikian dengan Pak Enduh. Bagi pria yang bernama lengkap Enduh Nuhudawi, uang seratus perak bisa diubah menjadi sesuatu yang bernilai.
Pak Enduh semula adalah pedagang kecil yang berjualan sembako di pasar Leuwiliang Bogor. Karena getaran batinnya yang ingin mengabdi untuk melayani masyarakat, beliau akhirnya terpilih menjadi Kepala desa di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulan, Kabupaten Bogor. Sejak sebelum terpilih sebagai Kepala Desa, beliau sudah berkeliling di desanya dan menemukan banyak rumah warga di sana yang tidak layak huni. Batinnya pun berjanji, bila terpilih menjadi Kepala Desa, ia akan memperbaiki rumah-rumah tersebut.
Sejak terpilih menjadi Kepala Desa pada tahun 2008, beliau berpikir keras bagaimana caranya bisa memperbaiki rumah warganya. Berhubung dana kas desa yang terbatas beliau akhirnya menggerakkan program mengumpulkan dana infak/sedekah Rp 100 (seratus perak) per hari per penduduk. Jumlah penduduk di desa Situ Udik tidak kurang dari 14.000 jiwa dan 75 persen di antaranya adalah petani dan buruh tani. Berhubung tidak semuanya mampu dan bersedia, maka hanya sebagian saja warganya yang terlibat dalam pengumpulan infak untuk perbaikan rumah ini. Program infak ini disebut sebagai Program Rereongan Sarupi (program bersama-sama mengumpulkan uang seratus rupiah).
Untuk meyakinkan warganya agar mau terlibat dalam program infak bersama ini, hampir setiap malam Pak Enduh mendatangi forum-forum pengajian yang diadakan warganya. Tentu saja sebelumnya, Pak Enduh mendatangi para ulama dan tokoh masyarakat yang ada di desanya untuk mendapatkan dukungan mereka. Dari waktu ke waktu, warga masyarakat yang bersedia dan berpartisipasi dalam program ini terus bertambah.
Pada tahap awal, rumah yang bisa dibangun adalah sebanyak dua buah. Itu pun sebenarnya dana sedekah dari warga belum mencukupi jumlahnya, tapi guna meyakinkan warganya bahwa program ini serius dan uang yang dikumpulkan dari warganya ini tidak diselewengkan, Pak Enduh mengeluarkan dana sedekah pribadinya yang lebih besar untuk menutupinya. Dengan terbangunnya dua rumah ini, warga masyarakat semakin percaya dan penuh semangat mendukung program Pak Enduh.
Kini setelah empat tahun program itu berjalan, tidak terasa sudah 122 rumah yang bisa dibangun, dimana 90 persen di antara yang dibangun itu adalah rumah baru. Tentu saja banyak warga masyarakat yang mengucapkan terima kasih atas jasa dan kepeloporan Pak Enduh untuk menolong masyarakatnya. Ketika Pak Enduh menyaksikan kebahagiaan dari warganya yang mendapatkan rumah baru tersebut, Pak Enduh sungguh merasa puas. Karena sejak awal menjadi Kepala Desa, Pak Enduh berprinsip bahwa menjadi Kepala Desa itu tidak boleh duduk manis, sementara warganya menangis
Mungkinkah di Karawang kita ini masih ada orang yang seperti pak Enduh ini.....??

sumber : http://ahmadjuwaini.com/2012/09/dengan-100-rupiah-membangun-122-rumah

Program perumahan murah dan terjangkau di Karawang

|| || || 1 comments
Perumahan Grand Permata Karawang
Karawang Bisnis 
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) tahun ini menargetkan pembangunan 50.000 rumah untuk pekerja di seluruh Indonesia. Rumah untuk pekerja itu rencananya dibangun di sekitar kawasan industri untuk mengurangi biaya mobilisasi serta mempermudah pekerja mencapai tempat bekerja.
Oleh karena itu, adanya rumah pekerja tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja sehingga mereka juga lebih tenang dalam bekerja. Saat ini, Apersi akan fokus pada pembangunan rumah di kawasan industri di daerah Bekasi, Karawang, Cikampek, Cirebon dan Banten.
“Hingga April 2013 sudah terjual sekitar 16.000 rumah pekerja. Kami berharap dengan bantuan dari perusahaan dan KPR FLPP dari Kemenpera para pekerja bisa lebih mudah membeli rumah dengan harga murah dan cicilan tetap selama masa angsuran,” harap Eddy.
Saat ini, pihaknya mendorong pengembang yang tergabung dalam Apersi untuk fokus pada pembangunan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Setiap tahun Apersi juga menghadirkan 200 pengembang baru yang  membangun rumah murah dengan harga terjangkau.
Di Kabupaten Karawang saja, jumlah rumah pekerja yang telah dibangun mencapai 8.500 unit yang tersebar di 13 lokasi. Rumah sejahtera tapak untuk pekerja yang diresmikan oleh Menakertrans tersebut berada di Perumahan Pondok Melati Cikampek dan Grand Permata Karawang.
Untuk Perumahan Pondok Melati Cikampek, dibangun oleh PT Pelita Berseri Bersaudara di atas lahan seluas 13 hektare, yang berlokasi di Kampung Melati, Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Jumlah rumah pekerja yang akan dibangun di lokasi tersebut direncanakan sekitar 1.000 unit.
Direktur PT Pelita Berseri Bersaudara Akustika Widyastuti menjelaskan, pihaknya membangun rumah pekerja dengan ukuran tipe 36/ 65 dengan harga Rp 83 juta – Rp 88 juta. Saat ini jumlah rumah yang telah dibangun dan terhuni sekitar 541 unit.
Dalam proses pembangunan rumah pekerja itu, pihak Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah memberikan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan, saluran air dan listrik untuk sekitar 241 unit rumah yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. “Kami menggandeng Bank BTN dalam proses KPR FLPP sehingga pekerja bisa memiliki rumah dengan cicilan yang rendah yakni sekitar Rp 700.000 selama masa angsuran,” terangnya.

sumber : http://industri.kontan.co.id/news/di-karawang-apersi-banderol-rumah-rp-83-juta/2013/05/08

Jersey Shimano XTR Orange LS (IDR. 80.000)

|| || || Leave a comments


Jersey Shimano XTR Orange LS (IDR. 80.000)

Bagian Depan Risleting Full
Bagian Belakan Tiga Saku



Desain yang sederhana tidak terlalu ramai dengan sponsor
Warna Orange yang cerah




Bahan : Dryfit / Pori 

Size : M,L,XL,XXL

Minat
Hubungi : Dani Kusmayadi 083819884374