Jambu Mutiara Karawang Varietas Asli Karawang

|| || || 2 comments

Karawang Bisnis
Untuk anda semua warga karawang pada kesempatan ini saya hanya ingin menginformasikan bahwa KARAWANG memiliki komoditi unggulan yaitu JAMBU MUTIARA KARAWANG, yang saat ini sangat banyak dicari pasar...


Bagi warga Karawang yang belum mengetahui seperti apa itu Jambu Mutiara Karawang silahkan baca JAMBU MUTIARA KARAWANG - MUTIARA DARI KARAWANG

Kami Karawang Bisnis minggu kemarin mendapat permintaan dari Jakarta untuk melakukan pengiriman  sebanyak 300 Kg per 2 Minggu, akan tetapi ternyata jumlah permintaan yang hanya 300 kg saja sangat sulit kami penuhi. Semua itu karena terbatasnya areal perkebunan Jambu Mutiara tersebut di Karawang.
Yang lebih menyedihkan lagi kami mendapatkan informasi bahwa Palembang sudah melakukan pembelian ribuan bibit jambu mutiara tersebut, belum lagi Lampung yang sudah melakukan budidaya Jambu Mutiara ini dengan areal yang sangat luas.

Kalo kita dengar iklan " Koq bika Ambon dari Medan....kan beda kota..?" itu sudah biasa.
apakah suatu hari kita juga harus melihat iklan "Koq jambu mutiara Karawang dari Palembang/Lampung... kan beda kota..?

Oleh sebab itu  saya menghimbau kepada seluruh warga Karawang, baik itu pemerintah, karyawan, petani, pengusaha mari kita pertahankan varietas ASKAR ini.

Yang punya LAHAN mari Merapat.......!!
Yang punya DANA mari Bergabung....!!
Yang punya TENAGA mari berjuang....!!
Bersama kita pasti bisa mempertahankan varietas unggulan asli KARAWANG 

Jambu Mutiara Karawang...ya harus dari KARAWANG.

Indah dan cantiknya sampah kayu di Karawang

|| || || Leave a comments

Karawang Bisnis
Sampah kayu tidak selamanya hanya dapat di gunakan sebagai kayu bakar saja, jia ditambahkan dengan imajinasi dan kreatifitas sampah tersebut dapat menjadi suatu komoditi yang sangat cantik, indah dan menjadi komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Seperti yang dilakukan sekelompok Pemuda Karangtaruna di Desa Kamojing Kec. Cikampek. Secara berkelompok mereka menuangkan kreativitasnya mengolah sampah kayu menjadi aneka ragam kerajinan yang sangat menarik.
Berada di sebuah bangunan mungil dengan pemandangan indah situ Kamojing yang juga Sekretariat Karang Taruna “Taruna Bhakti” Desa Kamojing, mereka berkumpul dan menuangkan kreativitas sekaligus menjadi galeri karya mereka. Hasil karya seni yang dihasilkan antara lain hiasan akar pohon dengan beragam aksesoris ular, patung burung, miniatur perahu, relief, lukisan dan karya kreatif lainnya.
Sosok Kang Ewok atau nama aslinya Supardi merupakan penggagas sekretariat tersebut sejak beberapa waktu yang lalu. Saat inih asil kerajinan anak-anak muda karang taruna ini sudah empat kali dipamerkan di beberapa pameran. Pembelinyapun berasal dari beberapa kalangan termasuk pejabat pemerintahan.


Proses pembuatan dan pemasaran kerajinan sampah kayu
Pembuatan kerajinan sampah kayu memakan waktu yang cukup lama, mulai dari satu hari hingga ada yang memakan waktu dua bulan, sesuai dengan tingkat kesulitannya. Untuk pembuatan asbak misalnya, mereka bisa selesaikan dalam satu hari, relief lukisan dua dimensi bisa diselesaikan hingga satu mingu, sedangkan untuk pembuatan hiasan akar dengan tambahan ular dan burung finishing-nya memakan waktu hingga 2 bulan. Adapun, bahan dasar pembuatan kerajinan tersebut adalah akar-akar pohon yang ditinggalkan oleh penebangnya, limbah kertas koran, cat, tepung aci dan lain-lain.
Harga untuk satu produk kerajinan sangat bervariatif, mulai dari yang 15 ribu rupiah, hingga yang tertinggi 9 juta rupiah. Sedangkan, pemasaran hasil produksinya ternyata tidak hanya di Karawang, tapi sudah merambah keluar Karawang diantaranya adalah ke Surabaya.

Selamat untuk mas Ewok dan rekan rekan semoga kreatifitasnya dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi generasi generasi muda di Karawang khususnya dan di Indonesia pada umumnya

Jambu Mutiara Karawang, Mutiara dari Karawang

|| || || 4 comments


Karawang Bisnis
Mungkin tidak semua orang Karawang menyadari atau mengetahui bahwa Karawang memiliki banyak kehebatan yang patut dibanggakan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang pertanian.
Kalau dibilang lumbung padi itu sudah pasti..., atau sentra pertanian jamur merang juga sudah jelas..., tetapi masih banyak lagi diantaranya adalah "JAMBU MUTIARA KARAWANG".



Sejarah

Hadirnya jambu biji mutiara asal Thailand yang baru dikembangkan sejak tahun 2009 lalu rupanya diterima baik oleh masyarakat. betapa tidak, jambu biji berdaging putih ini rasanya sangat manis, banyak air dan berbiji sedikit. Pantas saja pakar buah dan perkebunan yakin varietas jambu biji ini akan meroket dan menjadi primadona dalam beberapa tahun kedepan. Ukurannya lebih besar 0,3-0,7/butir dan memiliki 3-4 biji dalam daging buahnya.

Bibit jambu biji mutiara didatangkan langsung dari Thailand oleh Narin Watana Anurak, penangkar dan pembibit buah asal Thailand yang lama menetap di Karawang. Awalnya hanya mencoba-coba, namun ternyata jambu biji mutiara itu tumbuh subur di Karawang. Setelah itu baru kemudian Ia mengenalkan pada petani setempat pada tahun 2009.

Lebih Unggul

Jika dibandingkan dengan jambu biji kristal asal Taiwan yang diminati di supermarket dan toko buah, tentu jambu biji mutiara ini memiliki peluang yang lebih bagus. Alasannya biji jambu mutiara ini lebih sedikit, bahkan bisa dibilang tidak ada bijinya, sedangkan jambu biji kristal memiliki 3% biji dalam buahnya. Rasa jambu biji mutiara juga lebih manis.

Bagi petani, jambu biji mutiarapun lebih diminati, karena perawatan yang mudah dan tanaman ini cukup rajin berbuah. Menariknya lagi, jambu ini juga bisa dijadikan tanaman buah dalam pot (tambulampot) dan sudah bisa dipanen mulai 7 bulan sejak ditanam. Namun setiap pemilik kebun memiliki teknik yang berbeda, sehingga waktu panennya juga berbeda-beda.

Jambu biji mutiara memiliki warna kulit yang hijau muda mengkilap karena dilapisi lapisan lilin sehingga tidak disukai serangga, dagingnya berwarna putih dan buahnya berbentuk bulat seperti apel dan rasanya lebih renyah dan banyak air. Jambu jenis ini juga bisa tahan hingga 5 hari setelah dipetik pada suhu ruang dan bisa 2-3 minggu jika disimpan di pendingin.

Yang unik adalah bahwa buah ini memiliki bentuk yang berbeda tergantung buah itu tumbuh. Jika buah tumbuh pada cabang muda maka bentuk bulatan buahnya menjadi tidak rata (bergelombang). Sedangkan juka buah tumbuh pada cabang tua, maka bulatan buahnya lebih mulus dan tidak bergelombang. Agar lebih mempercantik penampilan buah, sebaiknya buah jambu dibungkus dengan plastik sejak ukuran buah sebesar telur puyuh. Tujuannya adalah supaya kulit lebih berwarna hijau muda cerah dan mulus.

Prospek

Karena terbilang masih varietas baru, belum banyak petani yang menanam jambu jenis ini secara besar-besaran. Sampai saat ini masih bisa dikatakan jumlah pembudidaya jambu mutiara ini masih sangat terbatas, sedangkan permintaan pasar sudah cukup besar.

Teknik  Budidaya

Buah dengan kandungan vitamin C cukup banyak ini bisa ditanam baik di dataran rendah hingga dataran tinggi, namun tidak tahan dengan serapan air asin, sehingga tidak cocok ditanam dekat laut. Paling tidak tanaman ini ditanam pada ketinggian antara 500-1200 mdpl. Namun jika ditanam di dataran tinggi yang cukup dingin bisa menghambat pertumbuhan buah. Adapun suhu idealnya sekitar 23 -28 derajat dengan tingkat curah hujan 1000-2000 mm/tahun.

Jambu biji mutiara idealnya ditanam dengan jarak tanam 2-3 meter antar tanaman. Maka jika dari lahan 1 hektar bisa ditanam antara 800-1100 pohon. Sebagian besar pembudidaya jambu biji mutiara menanam bibit dari hasil cangkok maupun okulasi. Bibit hasil cangkok biasanya berbuah lebih cepat namun tanaman akan lebih cepat mati dan kurang kokoh karena berakar serabut sehingga perlu disanggah menggunakan kayu. Berbeda dengan bibit hasil okulasi, meski membutuhkan waktu lebih lama untuk berbuah, namun umur tanaman bisa lebih panjang dan lebih kokoh karena berakar tunggang. Satu batang bibit ukuran 40 cm dijual dengan harga Rp.35 ribu/batang.

Sebelum ditanam, lahan diberi pupuk kandang sebanyak 2 ton/hektar. Lalu bibit ditanam dengan jaran 3×3 meter dan selama pemeliharaan tanaman cukup disiram seminggu sekali. Agar kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi pemupukan dengan pupuk kandang 2 bulan sekali sebanyak 4 ton/hektar dan pada bulan ke-4 bisa diberikan KCL atau Goldstar maupun probiotik untuk merangsang pembungaan dan pembuahan. Pohon jambu biji mutiara ini bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 6 meter, untuk itu setiap 23- bulan lakukan pemangkasan tajuk atas sehingga pohon tumbuh kesamping.

Dalam waktu 7 bulan setelah ditanama, jambu biji mutiara sudah bisa dipanen dengan ukuran jambu 300-800 gram dan ukuran yang paling diminati adalah 500 gram/buah. Di tahun pertama satu pohon bisa berbuah hingga 50 kg/tahun, dan meningkat di tahun kedua hingga 100 kg/pohon/tahun.

Pemasaran

1 kg jambu biji mutiara di jual dengan harga Rp.12 ribu ditingkat petani, dan Rp.15 ribu di toko/swalayan. Permintaan jambu biji mutiara ini sangat tinggi. Dari 1 toko buah saja bisa meminta rata-rata 50 kg buah/hari. Sementara ini pemasaran memang masih terbatas di seputaran pulau jawa saja, yang artinya masih banyak peluang untuk daerah lain.

Kendala

Jambu biji selama ini belum ada yang bersertifikat, karena pemerintah sendiri yang menyulitkan proses sertifikasi. Padahal banyak pelaku usaha pembibitan yang masih skala kecil. Berbeda dengan pemerintah Thailand yang banyak memberi kemudahan pada proses administrasi agribisnis.

Adapun hama yang biasa menyerang antara lain belalang, ulat daun bulu, dan semut. Untuk mengatasinya bisa diberikan insektisida berupa Curacron sebanyak 1 tutup botol (10 ml) yang di encerkan dalam 4 liter air. Untuk belalang biasanya akan kabur ketika proses penyemprotan. Sedangkan penyakit yang menyerang biasanya terjadi pada musim hujan berupa jamur yang menyebabkan karat batang. Ini bisa diatasi dengan penggunaan fungsida berupa Antracol atau Decis. Dalam perkebunan sebaiknya penyemprotan dilakukan sebulan sekali atau ketika terserang disemprot seminggu sekali secara bergantian.

Lebih Untung Menjadi Pembibit

Jika dibandingkan dengan pembudidaya, usaha pembibitan akan lebih menguntungkan, sebaba lebih mudah, lebih cepat laku, dan tidak perlu lahan yang luas karena bisa menggunakan polybag. Harganya juga lebih mahal perbatang ketimbang buah jambunya. Bahkan meski lokasi kebun pembibit berada di pelosok, akan tetap dicari orang yang membutuhkan bibit. Apalagi permintaan sangat tinggi namun pelaku pembibitan belum banyak. Maka jia pembudidaya buah bertambah, maka akan diperlukan bibit dalam jumlah besar.

Menjadi pembibit jambu biji mutiara bisa mendatangkan omset hingga Rp.100 juta dari perkiraan lahan seluas 1,3 hektar dengan tingkat keuntungan 90% atau Rp.90 juta. Sedangkan bagi pembudidaya buah yang menanam sebanyak 840 pohon diatas lahan 1 hektar omset perbulannya sekitar Rp.42 juta dengan keuntungan sekitar 17%.

Nah bagi anda yang merasa warga Karawang, atau yang berasal dari kota Karawang patut berbangga hati karena ternyata di Karawang banyak memiliki produk produk yang hebat dan tidak kalah dari kotakota lain di Indonesia